Pengenalan
Steganografi
Steganografi
merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang
tampaknya tidak disadari bahwa di dalam objek tersebut terdapat pesan rahasia.
Istilah Yunani ini berasal dari kata Steganos, yang berarti tertutup dan
Graphia, yang berarti menulis (Cox et al, 2008).
Steganografi
adalah jenis komunikasi yang tersembunyi, yang secara harfiah berarti
"tulisan tertutup." Pesannya terbuka, selalu terlihat, tetapi tidak
terdeteksi bahwa adanya pesan rahasia. Deskripsi lain yang popular untuk
steganografi adalah Hidden in Plain Sight yang artinya tersembunyi di
depan mata. Sama seperti kriptografi yang merupakan seni menulis pesan agar
orang lain yang tidak berhak dapat membaca, Singkatnya, kriptografi mengacak
arti dari sebuah pesan, tetapi kriptografi tidak menutupi kenyataan bahwa ada
sebuah pesan dalam media tertentu.
Steganografi
menyembunyikan pesan dalam data lain tanpa merubah data yang ditumpanginya
tersebut sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses
penyembunyian hampir terlihat sama. Oleh sebab itu, steganografi menjadi cara
mengirim pesan rahasia yang banyak digunakan dikarenakan keberadaan pesan tidak
disadari oleh orang lain selain pengirim dan penerima pesan.
Media
Steganografi
Dalam
pembuatan steganografi membutuhkan sebuah media dalam menyembunyikan pesan
rahasia yang akan disembunyikan. Pada steganografi yang barbasis computer
terdapat beberapa media yang biasa digunakan, yaitu media image, teks, audio
dan video. Media yang telah disisipi data disebut stegomessage. Proses
penyembunyian data ke dalam media disebut penyisipan (embedding),
sedangkan proses sebaliknya disebut ekstraksi.
Steganografi
membahas bagaimana sebuah pesan dapat disisipkan ke dalam sebuah berkas media
sehingga pihak ketiga tidak menyadarinya. Steganografi memanfaatkan
keterbatasan sistem indera manusia seperti mata dan telinga. Dengan adanya
keterbatasan inilah, metoda steganografi ini dapat diterapkan pada berbagai
media digital. Hasil keluaran dari steganografi ini memiliki bentuk persepsi
yang sama dengan bentuk aslinya, tentunya persepsi di sini sebatas oleh
kemampuan indera manusia, tetapi tidak oleh komputer atau perangkat pengolah
digital lainnya.
Adapaun
kriteria steganografi yang baik, yaitu :
- Recovery. Data yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali (recovery). Karena tujuan steganografi adalah menyembunyikan data rahasia agar tidak diketahui oleh pihak ketiga, maka ada saatnya data rahasia di dalam media penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
- Fidelity. Mutu citra penampung tidak jauh berubah. Setelah penambahan data rahasia, dapat diartikan data disamarkan dengan baik seperti media image aslinya.
Steganografi dalam Media Gambar
Pada
komputer, gambar adalah suatu array dari bilangan yang merepresentasikan
intensitas terang pada point yang bervariasi (pixel). Pixel itu meghasilkan raster
data gambar. Suatu ukuran gambar yang umum adalah 640 x 480 pixel dan 256
warna. Gambar digital disimpan juga secara khusus di dalam file 24-bit atau
8-bit. Gambar 24-bit menyediakan lebih banyak ruang untuk menyembunyikan
informasi. Semua variasi warna untuk pixel diperoleh dari tiga warna dasar:
merah, hijau, dan biru. Setiap warna dasar direpresentasikan dengan 1 byte.
Gambar paling banyak digunakan sebagai cover image untuk menyembunyikan pesan
rahasia pada format seperti: JPEG, GIF, BMP, TIFF, PNG, dan sebagainya. Metode
LSB adalah metode yang paling umum digunakan untuk menyembunyikan pesan pada
media gambar.
Ukuran
data yang akan disembunyikan bergantung pada ukuran citra penampung. Pada citra
24-bit yang berukuran 256 x 256 pixel terdapat 65536 pixel, setiap pixel berukuran
3 byte (komponen RGB), berarti seluruhnya ada 65536 x 3 = 196608 byte. Karena
setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data
yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum. 196608/8 = 24576 byte. Ukuran
data ini harus dikurangi dengan panjang nama berkas, karena penyembunyian data
rahasia tidak hanya menyembunyikan isi data tersebut, tetapi juga nama
berkasnya. Semakin besar data disembunyikan di dalam citra, semakin besar pula
kemungkinan data tersebut rusak akibat manipulasi pada citra penampung.
Least
Significant Bit Modification
Metode
steganografi yang sering digunakan, penyembunyian data dilakukan dengan
mengganti bit-bit data rahasia. Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte =
8 bit), ada bit yang paling berarti (most significant bit atau MSB) dan bit
yang paling kurang berarti (least significant bit atau LSB).
File
image 24 bit maka setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari
susunan tiga warna merah, hijau, dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh
bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000
sampai 11111111. Dengan demikian pada tiap pixel image tersebut 24 bit dapat
menyisipkan 3 bit data.
Adapun contah penyajian steganografi dalam media
gambar terlihat pada penjelasan di bawah ini.
Implementasi Aplikasi
Form utama adalah form yang tampil pertama saat program ini dijalankan, form ini menyediakan menu yang di dalamnya terdapat pilihan untuk melakukan proses penyisipan (encode) pesan teks ke dalam gambar ataupun melakukan decode gambar yang terdapat pesan di dalamnya. Pada form encode terdapat komponen textbox untuk menginput pesan berupa teks yang ingin disisipkan, serta button encode.
Pesan yang telah dibuat kemudian disisipkan ke dalam gambar dengan memilih gambar pada button encode. Maka tampilan setelah meng-klik button encode adalah windows open untuk memilih gambar yang terdapat dalam computer.
Gambar yang dapat disisipi pesan adalah gambar yang bertipe JPEG, BMP, dan GIF. Pada nantinya gambar tersebut akan berformat PNG setelah disisipi pesan dan merupakan gambar baru.
Pemberitahuan proses encode berhasil. Encode dikatakan berhasil jika file yang dijadikan cover image adalah sebuah gambar yang berformat JPEG, BMP, GIF. Jika tidak maka proses encode tidak dapat dilakukan.
Blog : edyspatric.blogspot.com
SUMBER:
[1] Wiliam, Willson,
Steganography, http://www.dreamincode.net/forums/topic /27950-steganography/,
2 Juli 2012.
[2] PrayudiYudi, SteganografimenggunakanTeknik
LSB pada Media GIF, UII, Yogyakarta 2009.
[3] Irianto, Embedding RahasiadalamGambar,
Bandung, InstitutTeknologiBandung, 2004.
[4] Gary C.
Kessler, “An Overview of Steganography for The Computer Forensics Examiner”,
http://www.fbi.gov/hq/lab/fsc/backissu/july2004/research/2004_03_research01.html,
2 Juli 2012.
[5] Maya,
“Steganografi LSB”, http://maya9luthu.web.id/posts/steganografi-lsb/, 25 Juni 2012.
[6] Muhammad
Mursodo, “EnkripsiUntukKeamanan Data PadaJaringan”,
http://www.klik-kanan.com/fokus/enkripsi1.shtml,
13 Juli 2012.
[7] http://www.scribd.comdoc873269822-steganografi\gam,
13 Juli 2012.
[8] URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi, 27 Juni 2012.
[9] Wikipedia.SteganographyInternet
: 20 Juni 2012
[10] Erick
Paulus & Yessica Nataliani, Cepat Mahir GUI Matlab, C.V ANDI OFFSET,
Yogyakarta 2007.
[11] http://en.wikipedia.org/wiki/JPEG
[12] http://en.wikipedia.org/wiki/PNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar