Jumat, 23 November 2012

Steganografi



Pengenalan Steganografi
Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak disadari bahwa di dalam objek tersebut terdapat pesan rahasia. Istilah Yunani ini berasal dari kata Steganos, yang berarti tertutup dan Graphia, yang berarti menulis (Cox et al, 2008).
Steganografi adalah jenis komunikasi yang tersembunyi, yang secara harfiah berarti "tulisan tertutup." Pesannya terbuka, selalu terlihat, tetapi tidak terdeteksi bahwa adanya pesan rahasia. Deskripsi lain yang popular untuk steganografi adalah Hidden in Plain Sight yang artinya tersembunyi di depan mata. Sama seperti kriptografi yang merupakan seni menulis pesan agar orang lain yang tidak berhak dapat membaca, Singkatnya, kriptografi mengacak arti dari sebuah pesan, tetapi kriptografi tidak menutupi kenyataan bahwa ada sebuah pesan dalam media tertentu.
Steganografi menyembunyikan pesan dalam data lain tanpa merubah data yang ditumpanginya tersebut sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses penyembunyian hampir terlihat sama. Oleh sebab itu, steganografi menjadi cara mengirim pesan rahasia yang banyak digunakan dikarenakan keberadaan pesan tidak disadari oleh orang lain selain pengirim dan penerima pesan.


Media Steganografi
Dalam pembuatan steganografi membutuhkan sebuah media dalam menyembunyikan pesan rahasia yang akan disembunyikan. Pada steganografi yang barbasis computer terdapat beberapa media yang biasa digunakan, yaitu media image, teks, audio dan video. Media yang telah disisipi data disebut stegomessage. Proses penyembunyian data ke dalam media disebut penyisipan (embedding), sedangkan proses sebaliknya disebut ekstraksi.
Steganografi membahas bagaimana sebuah pesan dapat disisipkan ke dalam sebuah berkas media sehingga pihak ketiga tidak menyadarinya. Steganografi memanfaatkan keterbatasan sistem indera manusia seperti mata dan telinga. Dengan adanya keterbatasan inilah, metoda steganografi ini dapat diterapkan pada berbagai media digital. Hasil keluaran dari steganografi ini memiliki bentuk persepsi yang sama dengan bentuk aslinya, tentunya persepsi di sini sebatas oleh kemampuan indera manusia, tetapi tidak oleh komputer atau perangkat pengolah digital lainnya.


 
Adapaun kriteria steganografi yang baik, yaitu : 
  • Recovery. Data yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali (recovery). Karena tujuan steganografi adalah menyembunyikan data rahasia agar tidak diketahui oleh pihak ketiga, maka ada saatnya data rahasia di dalam media penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
  • Fidelity. Mutu citra penampung tidak jauh berubah. Setelah penambahan data rahasia, dapat diartikan data disamarkan dengan baik seperti media image aslinya.  
Steganografi dalam Media Gambar
Pada komputer, gambar adalah suatu array dari bilangan yang merepresentasikan intensitas terang pada point yang bervariasi (pixel). Pixel itu meghasilkan raster data gambar. Suatu ukuran gambar yang umum adalah 640 x 480 pixel dan 256 warna. Gambar digital disimpan juga secara khusus di dalam file 24-bit atau 8-bit. Gambar 24-bit menyediakan lebih banyak ruang untuk menyembunyikan informasi. Semua variasi warna untuk pixel diperoleh dari tiga warna dasar: merah, hijau, dan biru. Setiap warna dasar direpresentasikan dengan 1 byte. Gambar paling banyak digunakan sebagai cover image untuk menyembunyikan pesan rahasia pada format seperti: JPEG, GIF, BMP, TIFF, PNG, dan sebagainya. Metode LSB adalah metode yang paling umum digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media gambar.
Ukuran data yang akan disembunyikan bergantung pada ukuran citra penampung. Pada citra 24-bit yang berukuran 256 x 256 pixel terdapat 65536 pixel, setiap pixel berukuran 3 byte (komponen RGB), berarti seluruhnya ada 65536 x 3 = 196608 byte. Karena setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum. 196608/8 = 24576 byte. Ukuran data ini harus dikurangi dengan panjang nama berkas, karena penyembunyian data rahasia tidak hanya menyembunyikan isi data tersebut, tetapi juga nama berkasnya. Semakin besar data disembunyikan di dalam citra, semakin besar pula kemungkinan data tersebut rusak akibat manipulasi pada citra penampung.
Least Significant Bit Modification
Metode steganografi yang sering digunakan, penyembunyian data dilakukan dengan mengganti bit-bit data rahasia. Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (most significant bit atau MSB) dan bit yang paling kurang berarti (least significant bit atau LSB).
File image 24 bit maka setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau, dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. Dengan demikian pada tiap pixel image tersebut 24 bit dapat menyisipkan 3 bit data.
Adapun contah penyajian steganografi dalam media gambar terlihat pada penjelasan di bawah ini.



 
 Implementasi Aplikasi

Form utama adalah form yang tampil pertama saat program ini dijalankan, form ini menyediakan menu yang di dalamnya terdapat pilihan untuk melakukan proses penyisipan (encode) pesan teks ke dalam gambar ataupun melakukan decode gambar yang terdapat pesan di dalamnya. Pada form encode terdapat komponen textbox untuk menginput pesan berupa teks yang ingin disisipkan, serta button encode.
Pesan yang telah dibuat kemudian disisipkan ke dalam gambar dengan memilih gambar pada button encode. Maka tampilan setelah meng-klik button encode adalah windows open untuk memilih gambar yang terdapat dalam computer.
Gambar yang dapat disisipi pesan adalah gambar yang bertipe JPEG, BMP, dan GIF. Pada nantinya gambar tersebut akan berformat PNG setelah disisipi pesan dan merupakan gambar baru. 




 Pemberitahuan proses encode berhasil. Encode dikatakan berhasil jika file yang dijadikan cover image adalah sebuah gambar yang berformat JPEG, BMP, GIF. Jika tidak maka proses encode tidak dapat dilakukan.

Blog : edyspatric.blogspot.com

SUMBER:
[1]   Wiliam, Willson, Steganography,  http://www.dreamincode.net/forums/topic    /27950-steganography/, 2 Juli 2012.
[2]   PrayudiYudi, SteganografimenggunakanTeknik LSB pada Media GIF, UII, Yogyakarta 2009.
[3]     Irianto, Embedding RahasiadalamGambar, Bandung, InstitutTeknologiBandung, 2004.
[4]  Gary C. Kessler, “An Overview of Steganography for The Computer Forensics Examiner”,
http://www.fbi.gov/hq/lab/fsc/backissu/july2004/research/2004_03_research01.html, 2 Juli 2012.
[5]   Maya, “Steganografi LSB”, http://maya9luthu.web.id/posts/steganografi-lsb/, 25 Juni 2012.
[6]     Muhammad Mursodo, “EnkripsiUntukKeamanan Data PadaJaringan”,
          http://www.klik-kanan.com/fokus/enkripsi1.shtml, 13 Juli 2012.
[7]     http://www.scribd.comdoc873269822-steganografi\gam, 13 Juli 2012.
[8]     URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi, 27 Juni 2012.
[9]     Wikipedia.SteganographyInternet : 20 Juni 2012
[10]   Erick Paulus & Yessica Nataliani, Cepat Mahir GUI Matlab, C.V ANDI     OFFSET, Yogyakarta 2007.
[11]   http://en.wikipedia.org/wiki/JPEG
[12]   http://en.wikipedia.org/wiki/PNG
    
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar