Senin, 08 April 2013

Lyx


Para pengguna komputer tentunya sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak Pengolah kata, seperti Microsoft Word, OpenO ce Writer atau AbiWord. Pada umumnya, aplikasi- aplikasi pengolah
kata tersebut mengusung konsep WYSIWYG (What You See Is What You Get). Dengan konsep ini, pengguna akan memperoleh hasil ouput yang tampilan akhirnya sama persis seperti yang terpampang di layar monitor komputer.

LYX adalah sebuah aplikasi yang memudahkan pengguna untuk memanfaatkan keunggulan dari LATEX dalam menangani otomasi layout, menangani persamaan matematika, menangani penulisan referensi dan sebagainya. Saat ini banyak keraguan atau ketakutan dari pengguna LATEX karena terkesan rumit dalam penggunaan LATEX termasuk beberapa front-end editor LATEX.
 
LYX mencoba mengkombinasikan loso WYSIWYG ( What You See Is What You Get ) dari berbagai model pengolah kata (word processing) dengan kemampuan loso dari WYSIWYM (What You See Is What You Mean) dari model pengolah dokumen (document processor). Sehingga tampilan akan sangat mirip dengan pengguna yang telah bisa menggunakan pengolah kata, termasuk tampilan output langsung seperti yang dimaksud.
 
Tetapi perlu diingat, apa yang ditampilkan di screen tidak mutlak seratus persen sama yang ditampilkan di output print. Keunggulan LATEX digunakan dalam mengolah output dari input yang memanfaatkan loso pengolah kata dan output dengan loso pengolah dokumen  Keunggulan dalam penanganan persamaan matematika, referensi, layout dokumen jelas dimiliki pada LYX, bahkan perintah dasar LATEX juga dapat dimasukkan. Sehingga ini akan memperkaya kemampuan dari LYX. Kemampuan lain adalah dalam menangani jenis le input dan output. Penanganan untuk format dasar LATEX juga mampu dilakukan baik pada proses import dan ekiii sport.
 
Dengan LYX penulisan bidang ilmiah di ilmu eksak dan teknik akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.  Mudah-mudahan artilel ini bermanfaat.

Sumber  :  
-   Buku Lyx Pemula
-  John Weiss and the LYX Team, 2002, Introduction to LYX, www.javainc.com/ resources/ links/ lyx/ Intro. pdf, diakses Maret 2011.


Sabtu, 06 April 2013

CLOUD COMPUTING

 
 
Komputasi awan (cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain." 
 



Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud

GRID COMPUTING

Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.

Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tapi tetap masalahnya belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia lakukan? Komputasi grid adalah salah satu jawaban dari pertanyaan ini.

Menurut tulisan singkat [1] oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
  • Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
  • Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
  • Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

Sumber  : http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
                 http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid